TUGAS SOSIOLOGI
PEMBUATAN
MAKALAH
DENGAN JUDUL
“PENTINGNYA SOSIALISASI UNTUK KEPRIBADIAN ”
SUB JUDUL ‘Membangun Kepribadian Individu yang
mengandung Nilai dan Norma’
Nama
Anggota
kelompok :
· Anggun
Dwi Mayangsari (KETUA)
· Masliah
Putu (SEKTRETARIS)
· Suci
Nadia Sari (BENDAHARA)
· Tien
Rumita . M (anggota)
· Winta
Septiatika (anggota)
MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI
TAHUN AJARAN : 2011/2012
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………..... 2
A.Pendahuluan
…………………………………………... 3
B.Tujuan Penelitian……………………………………….. 3
C. Mamfaat Penelitian…………………………………….. 4
D. Rumusan Masalah…………………………………….... 4
1.Maengapa
Sosialisasi Penting Untuk Kepribadian ?................................. 4
2.
Bagaimana Membentuk Kepribadian Melalui Sosialisasi ?..................... 5
3.
Apa Pengaruh Sosialisasi Terhadap Pembentukan Kepribadian ?........... 7
4.
Apa Faktor Penghambat Sosialisasi ?....................................................... 9
E. Kesimpulan……………………………………………... 10
Daftar Pustaka……………………………………………… 11
Kata
pengantar
Berkat
rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, serta dorongan untuk menyelesaikan
tugas sosiologi , maka penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
Dalam
makalah ini di jelaskan tentang sosialisasi dalam pembentukan kepribadian yang
mencakup nilai, norma, dan pola prilaku individu dan kelompok, kelompok dengan
kelompok dan individu dengan individu.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah berikutnya.
26 Januari 2012
Hormat kami
Penulis
A. Pendahuluan
Masih
ingat Anda saat pertama masuk SMA ? Tentu Anda menghadapi suasana yang berbeda
dengan suasana ketika Anda masih duduk dibangku SMP . Contohnya saat di SMP ,
Anda ke sekolah menggunakan pakaian berwarna biru putih , sedangkan sekarang
harus berwarna abu – abu putih . Demikian juga , siswa prianya juga harus
menggunakan celana panjang . Selain itu ada banyak hal lain yang harus anda
pelajari diantaranya , kebiasaan – kebiasaan dan norma – norma yang berlaku
bagi siswa SMA oleh karena itu di beberapa SMA dilakukan sebuah proses atau
kegiatan yang disebut orientasi pengenalan sekolah . Dalam keggiatan tersebut
siswa baru diperkenalkan dengan berbagai aturan , norma , nilai dan kebiasaan
yang berlaku di sekolah itu merupakan
produk sosial dari hasil interaksinya dengan orang lain . Diri seseorang Dalam interaksi tersebut ia
mengalami sosialisasi . Sejak ia lahir , ia telah mengalami proses sosialisasi
. Artinya , sejak lahir seseoarng melakukan proses belajar tentang bagaimana
bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku
didalam masyarakat melalui repleksi terhadap orang lain . Dengan demikian ,
nilai dan norma – norma tersebut telah menjadi bagian dari dirinya . Ia akan
selalu berperilaku atau bertindak sesuai dengan niali dan norma tersebut .
Meskipun nilai dan norma sosial merupakan isi yang dipelajari seseorang untuk
membentuk dirinya , niali dan norma sosial juga menjadi penentu bagaimana
sosialisasi akan berlangsung dalam diri seseorang .
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui pentingnya sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
2. Untuk
mengetahui proses pembentukan kepribadian melalui sosialisasi
3. Untuk
mengetahui pengaruh sosialisasi terhadap kepribadian
Manfaat
Penelitian
1. Menambah
wawasan mengenai sosialisasi
2. Menambah
koleksi perpustakaan sekolah
3. Meningkatkan
mutu sekolah
Rumusan
Masalah
1.
Mengapa sosialisasi penting untuk
kepribadian ?
2.
Bagaimana membentuk kepribadian melalui
sosialisasi ?
3.
Apa pengaruh sosialisasi terhadap
pembentukan kepribadian ?
4.
Apa faktor penghambat sosialisasi ?
Pembahasan
1. Mengapa Soiologi Penting
Untuk Kepribadian ?
Setiap
individu memiliki kepribadian melalui sosialisasi sejak lahir . Sosialisasi
dalam keluargalah yang utama dilakuakan oleh seorang individu , apapun yang
baik atau yang buruk diajarkan dalam
keluarganya maka akan juga dilakukan oleh individu tersebut . Jika individu
tersebut dianggap baik oleh masyarakat / kelompoknya maka berarti orang tua
individu tersebut sudah menjalankan salah satu tugasnya dengan baik dan melalui
keluarga jugalah akan dapat terbentuk suatu kepribadian dalam diri individu
tersebut . Jadi , kepribadian seorang individu itu harus di ajarkan sejak awal
. Tetapi terkadang perubahan lingkungan tempat tinggalnya juga dapat
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan tindakan seseorang karena telah
terjadi penerapan nilai – nilai dan norma – norma baru yang berbeda dari nilai
dan norma yang individu itu miliki sebelumnya . Pembentukan kepribadian seorang
individu melalui suatu proses belajar yang sangat panjang , Gagasan – gagasan ,
tingkah laku , atau tindakan individu itu ditata , dikendaliakan , dan
dimantapkan pola – polanya oleh berbagai system nial dan norma yang hidup di
masyarakatnya . Proses penyesuaian diri ini belangsung secara berangsur –
angsur , seiring dengan perluasan dan pertumbuhan pengetahuan serta penerimaan
individu terhadap nilai dan norma yang terdapat dalam lingkungan masyarakat tempat
ia berada . Pada dasarnya dalam pertumbuhan individu untuk membentuk
kepribadian , individu tersebut juga membutuhkan orang lain . Karena tanpa
orang lain seseorang tidak akan tumbuh dan berkembang . Kepriabdian seorang
individu dalam suatu masyarakat , walaupun berbeda – beda satu sama lainnya ,
dirangsang dan di pengaruhi nilai – niali dan norma – norma dalam sistem budaya
dan juga oleh sistem social yang telah diinternalisasinya (di serap ke dalam
dirinya ) melalui proses sosialisai dan proses pembudayaan selama hidup sejak
masa kecilnya . Oleh karena itu , pembentukan kepribadian individu sejak awal
dengan sosialisasi yang baik maka akan dapat membuat individu tersebut diteriam
dengan baik oleh masyarakat atau kelompoknya .
2.bagaimana
membentuk kerpibadian melalui sosialisasi ?
Dalam proses pembentukan kepribadian melalui sosialisasi sendiri dikenal
melalui tiga tahap , yaitu :
A. Proses Internalisasi
Proses ini merupakan suatu proses panjang dan berlangsung seumur hidup, sejak manusia lahir sampai ia meninggal dunia. Di situ ia belajar membentuk kepribadian dalam perasaan, nafsu-nafsu, maupun emosi, yang diperlukan sepanjang hidupnya. Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung di dalam dirinya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat,nafsu, serta emosi dalam kepribadian individunya. Akan tetapi, wujud pengaktifan berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulus yang berada dalam alam sekitarnya dan dalam lingkungan sosial maupun budayanya. Setiap hari dalam kehidupan individu akan bertambah pengalamannya tentang bermacam-macam perasaan baru, maka belajarlah ia merasakan kebahagiaan, kegembiraan, simpati, cinta, benci,keamanan,harga diri,kebenaran, rasa bersalah, dosa, malu, dsb. Selain perasaan tersebut berkembang pula berbagai macam hasrat seperti hasrat mempertahankan hidup. Untuk menikmati keindahan semua itu dapat dipelajari melalui prosesninternalisasi yang menjadi ,ilik kepribadian individu.
B. Proses Sosialisasi
Proses ini artinya suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelakuan kelompoknya. Maka kepribadian adalah keseluruhan faktor biologis, psikologis dan sosilogis yang mendasari perilaku individu.
Proses sosialisasi terjadi melalui dua cara yaitu:
a. Conditioning.
b. Komunikasi atau interaksi.
Conditioning, adalah keadaan yang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang fundamental seperti cara makan, bahasa, berjalan, cara duduk, pengembangan tingkah laku dan sebagainya.
C. Proses Inkulturasi
Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pembudayaan yaitu seorang individu yang mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem nora dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaanya. Individu sejak kecil sudah mengawali proses inkulturasi dalam alam pikiran mereka sebagai warga suatu masyarakat. Mula-mula dimulai dari lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman mainnya. Selain itu ia sering belajar dengan meniru berbagai macam tindakan. Namun, sebelumnya perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru, maka tindakannya akan menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya itu untuk dibudidayakan. Berbagai macam norma kadang juga dipelajari seorang individu secara sebagian dengan mendengarkan orang-orang di dalam lingkungan pergaulan pada saat yang berbeda-beda. Sudah tentu ada juga norma-norma yang diajarkan kepadanya dengan sengaja, tidak hanya di lingkungan keluarga dan di luar keluarga saja, tetapi juga secara formal.
A. Proses Internalisasi
Proses ini merupakan suatu proses panjang dan berlangsung seumur hidup, sejak manusia lahir sampai ia meninggal dunia. Di situ ia belajar membentuk kepribadian dalam perasaan, nafsu-nafsu, maupun emosi, yang diperlukan sepanjang hidupnya. Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung di dalam dirinya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat,nafsu, serta emosi dalam kepribadian individunya. Akan tetapi, wujud pengaktifan berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulus yang berada dalam alam sekitarnya dan dalam lingkungan sosial maupun budayanya. Setiap hari dalam kehidupan individu akan bertambah pengalamannya tentang bermacam-macam perasaan baru, maka belajarlah ia merasakan kebahagiaan, kegembiraan, simpati, cinta, benci,keamanan,harga diri,kebenaran, rasa bersalah, dosa, malu, dsb. Selain perasaan tersebut berkembang pula berbagai macam hasrat seperti hasrat mempertahankan hidup. Untuk menikmati keindahan semua itu dapat dipelajari melalui prosesninternalisasi yang menjadi ,ilik kepribadian individu.
B. Proses Sosialisasi
Proses ini artinya suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelakuan kelompoknya. Maka kepribadian adalah keseluruhan faktor biologis, psikologis dan sosilogis yang mendasari perilaku individu.
Proses sosialisasi terjadi melalui dua cara yaitu:
a. Conditioning.
b. Komunikasi atau interaksi.
Conditioning, adalah keadaan yang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang fundamental seperti cara makan, bahasa, berjalan, cara duduk, pengembangan tingkah laku dan sebagainya.
C. Proses Inkulturasi
Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pembudayaan yaitu seorang individu yang mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem nora dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaanya. Individu sejak kecil sudah mengawali proses inkulturasi dalam alam pikiran mereka sebagai warga suatu masyarakat. Mula-mula dimulai dari lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman mainnya. Selain itu ia sering belajar dengan meniru berbagai macam tindakan. Namun, sebelumnya perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru, maka tindakannya akan menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya itu untuk dibudidayakan. Berbagai macam norma kadang juga dipelajari seorang individu secara sebagian dengan mendengarkan orang-orang di dalam lingkungan pergaulan pada saat yang berbeda-beda. Sudah tentu ada juga norma-norma yang diajarkan kepadanya dengan sengaja, tidak hanya di lingkungan keluarga dan di luar keluarga saja, tetapi juga secara formal.
3
Apa
Pengaruh Sosialisasi Terhadap Pembentukan Kepribadian ?
Sosialisasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap
individu yang hidup berkelompok dan bermasyarakat, dikarenakan individu
tersebut hidup secara bersamaan didalam suatu wilayah dimana mereka berada. Dan
saat individu tersebut melakukan proses sosialisasi antar individu maupun
kelompok di lingkungannya akan menjadikan seorang individu yang memiliki
kepribadian yang diinginkan oleh setiap orang, sehingga individu tersebut dapat
diterima oleh lingkungan masyarkat sekitarnya.
Dari
perilaku dasar yang dilakukan oleh seorang individu terssebut dapat
menghasilkan suatu pengaruh dari
proses sosialisasi yang dilakukan
yang akhirnya akan membentuk kepribadian seorang individu dan ini sangat
dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya:
Kita ambilkan sebuah contoh yang sederhana.
Perempuan-perempuan cantik sering tampak lebih tenang dan percaya diri daripada
mereka yang bermuka kurang cantik. Mengapa demikian? Apakah sikap tenang dan
percaya diri merupakan hal yang taken from granted sejak kelahirannya?
Ataukah hal ini merupakan hasil dari suatu proses belajar? Adalah kenyataan
bahwa para perempuan cantik lebih dapat diterima dan diperlakukan secara lebih
baik –bahkan dapat jadi diistimewakan- oleh banyak pihak daripada mereka yang kurang cantik!
Penerimaan dan perlakuan yang baik di setiap lingkup dan situasi sosial ini
menjadi pengalaman belajar para perempuan cantik, sehingga pada akhirnya
menjadi lebih percaya diri.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian, antara lain:
1. Warisan biologis (misalnya bentuk
tubuh, apakah endomorph/gemuk bulat,
ectomorph/kurus tinggi, dan mesomorph/atletis.
Dari beberapa penelitian diketahui
bahwa mesomorph lebih berpeluang melakukan
tindakan-tindakan, termasuk berperilaku
menyimpang dan melakukan kejahatan)
2. Lingkungan fisik/alam (tempat
kediaman seseorang, apakah seseorang berdiam di
pegunungan, dataran rendah, pesisir/pantai,
dst. akan mempengaruhi kepribadiannya)
3.
Faktor lingkungan kultural (Kebudayaan masyarakat), dapat berupa:
a. kebudayaan khusus kedaerahan atau etnis
(Jawa, Sunda, Batak, Minang, dst.)
b. cara hidup yang berbeda antara desa (daerah
agararis-tradisional) dengan kota
(daerah industri-modern)
c. kebudayaan khusus kelas sosial (ingat:
kelas sosial buka sekedar kumpulan dari
orang-orang yang tingkat ekonomi, pendidikan
atau derajat sosial yang sama,
tetapi lebih merupakan gaya hidup)
d. kebudayaan khusus karena perbedaan agama
(Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, dan lain-lain)
e. pekerjaan atau keahlian (guru, dosen,
birokrat, politisi, tentara, pedagang,
wartawan, dll.)
4. Pengalaman kelompok (lingkungan
sosial): dengan siapakah seseorang bergaul dan
berinteraksi
akan mempengaruhi kepribadiannya
5. Pengalaman
unik (misalnya sensasi-sensasi ketika seseorang dalam situasi jatuh cinta)
Pengaruh
yang bisa didapat dari proses sosialisasi adalah membangun kepribadian berfariasi yang bersifat positif atau
negative, sehingga dapat menjadaikan individu yang unik, berbeda antar anggota
masyarakat atau berbeda satu dengan yang lainnya. Dari factor yang mempengaruhi
juga ada unsure-unsur yang mempengaruhi dari proses sosialisasi terhadap
pembentukan kepribadian
Unsur-unsur dari pengaruhnya adalah:
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur yang mengisi akal-pikiran seseorang
yang sadar, merupakan hasil dari pengalaman inderanya atau reseptor
organismanya. Dengan pengetahuan dan kemampuan akalnya manusia menjadi mampu
membentuk konsep-konsep, persepsi, idea atau gagasan-gagasan.
2. Perasaan
Kecuali pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung
berbagai macam perasaan, yaitu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai positif atau negatif. Perasaan
bersifat subjektif dalam diri manusia dan mampu menimbulkan kehendak-kehendak.
3. Dorongan naluri laman 7
Naluri merupakan perasaan dalam
diri individu yang bukan ditimbulkan oleh pengaruh pengetahuannya, melainkan
sudah terkandung dalam organisma atau gennya
1. Aliran
konvergensi , kepribadian merupakn hasil paduan antara pembawa ( faktor
internal) dengan pengalaman (factor
eksternal ) .
2. Aliran
natvisme , kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan .
3. Aliran
empirisme (tabalarasa ) , kepribadian ditentuakan oleh pengalaman dan
lingkungannya .
4. Apa faktor
penghambat sosialisasi ?
Faktor
penghambat sosialisasi :
a.kemampuan
berbahasa
misalnya jika seoang individu itu
tiggal di perkotaan dan ia berkerja sebagai seorang bidan yang bertugas
melayani masyarakat di daerah terpencil, sehingga ia harus pindah ke tempat
tersebut dimana sebagian masyarakatnya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan
baik, maka orang tersebut akan sulit berkomunikasi dan bersosialisasi karena
faktor bahasa.
b.
kurang dapat bergaul
seseorang kurang dapat bergaul bisa
disebabbkan karena orang tersebut memilki sifat tertutup atau kurang percaya
diri. Dan bisa juga terjadi akibat suatu penyakit dimana seseorang itu phobia
terhadap orang banyak dan dearah terbuka.
c.kehidupan
orang yang terisolir
Misalnya seorang individu bekerja
sebagai penjaga kebun, mejikannya mengharuskan ia untuk tinggal dikebun dimana
kebun itu jauh dari desanya dan hanya sesekali pulanh kepedesaan, maka itu akan
membuat orang tersebut menjadi sulit bersosialisasi.
d.kesulitan
dalam melakukan sosialisasi
e.hambatan
alam
f.perubahan
dalam masyarakat akibat medernnisasi
g.adanya
perbedaan kelakuan antara satu individu rakt.satu dengan individu yang lain
Misalnya seseorang yang sombong
akan diasingkan oleh anggota kelompok lain/ masyarakat.
h.terjadi kesenjangan kebudayaan
antar kelompok masyrakat
Jika seseorang itu kaya
raya, memilki rumah mewah, yang dipagari oleh tembok yang besar dan tinggi
serta sangat sibuk dimana ia pergi pada pagi hari dan pulang malam setiap har
I
untuk bekerja maka ia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
E.
Kesimpuan :
Dengan
sosialisasi yang baik maka akan terbentuk suatu kepribadian yang baik pula.
Dlam proses membentuk kepribadian melalui sosialisasi ada tiga tahap antara
lain proses interelasi, proses sosialisasi, dan proses inkulturasi.
Saat individu melakukan proses
sosialisasi suatu individu maupun kelompok dilingkungannya akan menjadikan
seorang individu yang memilki kepribadian yang diinginkan oleh setiap orang.
Dari perilaku dasar yang dilakukan oleh seorang individu tersebut dapat
menghasilkan suatu pengaruh dari proses sosialisasi yang dilakukan yang
akhirnya akan membentuk kepribadian seorang individu.
Sosialisasi
mempunyai faktor penghambat, yaitu kemampuan berbahasa, kurang dapat bergaul,
kehidupan orang yang terisolir, kesulitan dalam melakukan komunikasi, hambatan
alam, adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain,
perubahan dalam masyarakat akibat medernisasi dan terjadinya kesenjangan
kebudayaan antar kelompok masyarakat.
Daftar pustaka :
1. http//www.IPS.Web.Id
2.sosiologi(IDIANTO
MUIN)
3.
Http//www.pengaruh sosiologi dan kepribadian .co.id
papers that are beneficial sister , happy to be visiting this blog . thank you for the info.
BalasHapusDo not forget to visit my blog : obat kista tradisional.
obat ambeien tanpa efek samping
thanks before